Resensi Beyond The Lake Trunyan (2018), Bicara Soal Ragam Budaya Terkait Kematian di Bali

Kematian menjadi sebuah momen yang pasti dihadapi oleh setiap orang, terdapat beragam cara yang dilakukan dalam pemulasaran jenazah yaitu dikubur ke dalam tanah seperti yang dipraktikan oleh umat Islam dan Kristen, ada juga jenazah yang dibakar kemudian melarungkan abu jenazahnya di laut atau sungai, ada juga jenazah yang dikubur ke dalam peti batu. Tata cara pemulasaran berkait sangat erat dengan agama dan budaya yang dianut oleh jenazah tersebut, terkadang di daerah yang sama tetapi memiliki budaya dan tata cara yang berbeda.

Film pendek Beyond The Lake Trunyan (2018) yang ditayangkan di GoPlay dimulai dengan adegan Yoga menyebrangi Danau Batur di Bali menggunakan sampan bersama dengan ayahnya, ia baru saja berkendara dari Kota tempat ia saat ini bekerja. Selama perjalanan ia dan ayahnya banyak bercerita mengenai kematian. Yoga sempat bertanya mengenai “apa yang akan terjadi setelah kematian?” dan “bagaimana prosesi pemakaman yang akan dilakukan”.

Percakapan tersebut kemudian berlanjut dengan perbedaan tradisi penguburan yang dimiliki oleh kampung ayah dan ibunya. Ayah Yoga yang berasal dari Desa Trunyan memiliki tradisi yang unik yaitu tata cara “kubur angin”.

“Kubur angin” disini berarti jenazah diletakkan di atas tanah di bawah udara terbuka di bawah naungan pohon Taru Menyan sedangkan si Ibu memiliki tradisi penguburan yang umum seperti masyarakat Bali lainnya yaitu melalui prosesi ngaben. Yoga sendiri terbelah karena ia bingung harus mengikuti tradisi siapa ketika nanti ia wafat? Apakah mengikuti ayahnya atau ibunya.

Beyond The Lake Trunyan (2018) menjadi sebuah film pendek yang mengingatkan kita bahwa Indonesia merupakan negara dengan beragam budaya lokal tetapi budaya-budaya tersebut sedang mengalami masa “kegawatdaruratan” karena budaya-budaya lokal mulai kehilangan pengikutnya karena arus moderanisasi dan urbanisasi. 

Pemerintah sendiri harus mewaspadai hal ini, jangan sampai upaya mendorong industri pariwisata di Indonesia tidak dibarengi dengan upaya-upaya untuk melestarikan budaya lokal, memastikan regenerasi budaya tersebut ke generasi selanjutnya sehingga tidak punah. Selain itu, perlu juga ditingkatkan dokumentasi, penelitian, dan publikasi terkait budaya lokal sehingga masyarakat Indonesia terdorong untuk melestarikan budaya lokal di Indonesia.

Judul: Beyond The Lake Trunyan
Produksi: Litrif (Libur Produktif) – 2018
Sutradara: I Gede Gandhi Bramayusa
Distributor: GoPlay
Durasi: 15 Menit

Leave a comment