Tallulah (2016)

“Is that true unconditionally love exist?”

Bagi Tallulah (Ellen Page) atau yang biasa dipanggil Lu kehidupan yang dia jalani sekarang dengan pasangannya Nico (Evan Jonigkeit) merupakan hal yang sempurna, mereka tinggal berdua di dalam mobil van dan berkeliling Amerika.

Suatu waktu, Lu berujar kepada Nico mengenai mimpinya untuk berkunjung ke India untuk mendaki gunung tertinggi di dunia, Everst, tetapi ide tersebut tidak diterima baik oleh Nico, ia malah berujar untuk pulang ke rumahnya, ke rumah ibunya, Nico lelah menjalani kehidupan di jalanan. Merekapun bertengkar malam itu.

02.
Nico dan Lu, saat pertama kali berjumpa

Keesokan paginya Lu tidak bisa menemukan keberadaan Nico, ia menunggu seharian penuh, berharap Nico akan kembali tetapi yang ditunggunya juga tidak datang. Frustasi dan kesal ditinggal oleh Nico, ia kemudian memutuskan pergi ke tempat dimana Nico terakhir berujar, ke tempat Ibunya.

Lu sampai ke tempat Margo (Allison Janney), Ibu Nico. Ia langsung bertemu denganya, bertanya mengenai keberadaan Nico, tetapi Margo menyatakan bahwa anaknya tidak ada, dan iapun mengusir Lu karena ketakutan bahwa Lu merupakan penipu, tetapi setelah Lu pergi, ia berpesan kepada penjaga pintu untuk mempersilakannya masuk jikalau Lu kembali menemuinya.

Hidup di kota besar tanpa uang sepeserpun membuat Lu harus memutar otak untuk mengisi perutnya, ia memutuskan untuk mencari makanan sisa di hotel, ia berencana untuk mengais-ngais makanan yang ditinggalkan di lorong hotel untuk diambil petugas hotel ataupun penghuni kamar.

Di hotel inilah secara tidak sengaja ia berjumpa dengan Carolyn Ford (Tammy Blanchard) seroang ibu muda yang salah mengenalinya sebagai petugas hotel, ia sedang bepergian dengan anak perempuan satu-satunya, Madison saat suaminya sedang pergi dinas di kota London.

Tallulah
Carolyn, saat polisi mengintrograsinya perihal hilangnya Madison.

Carolyn merupakan seorang ibu yang sembrono terhadap anaknya, ia bersikap tidak peduli kepada anaknya, sebagai pribadi ia sepertinya tidak siap memiliki anak. Saat itu, Carolyn hendak bertemu dengan seorang pria, ia hendak berselingkuh di malam itu dan meminta Lu untuk menjaga anaknya sementara ia bertemu dengan pria tersebut.

Karena membutuhkan tempat tinggal yang nyaman Lu setuju untuk menjaga anaknya semalam, hari itu Carolyn pulang dalam keadaan mabuk. Keesokan harinya, Lu memutuskan pergi saat Carolyn masih tertidur, tetapi ia merasa tidak bisa meninggal Madison ditangan ibunya, ia akhirnya membawa pergi Madison.

Secara Implusif Lu kembali ke tempat Margo, dan mengaku bahwa Madison merupakan anaknya dengan Nico. Rasa kasihan membuat Margo mempersilakan Lu untuk bermalam disana, merasa iba ia akhirnya mempersilakan Lu untuk tinggal lebih lama disana. Sementara itu, Carolyn melaporkan kehilangan anaknya, polisipun menginvestigasi kasus tersebut dan menyebarkan berita tersebut melalui media untuk membantu menemukan Madison.

Berhasilkah Carolyn menemukan Madison kembali? Bisakah Lu berkata jujur kepada Margo bahwa Madison bukan anaknya? Dapakan Lu bertemu kembali dengan Nico?

—-

Margo merupakan sosok yang kontradiktif dalam hidupnya, ia digambarkan sebagai seorang dosen yang fokus kepada psikologi keluarga, tetapi sekarang ini dia sedang dalam proses perceraian dengan suaminya Stephen (John Benjamin Hickey), saat ini Stephen sudah tinggal bersama dengan pasangan gaynya, Andreas (Zachary Quinto) sementara itu anaknya, Nico kabur dari rumahnya karena tidak tahan dengan ibunya.

04.
Lu, Margo dan Madison

Pertemuan Margo dengan Lu yang membawa Madison yang dia akui sebagai anaknya dengan Nico menunjukan bahwa Margo rindu dengan suasana berkeluarga karena selama ini dia tinggal sendiri, iapun mungkin berharap Nico akan datang dan setidaknya Margo bisa memiliki keluarganya kembali.

Lu dilain pihak bertindak sangat ceroboh dengan menculik anak Carolyn, tetapi alasan dibalik itu adalah dia butuh jalan agar ia bisa bertemu dengan kekasihnya, Nico.

Carolyn, walaupun ia menjadi ibu yang ceroboh dan menyia-nyiakan Madison, isting keibuannya bangkit ketika Madison hilang, ia baru merasakan penting keberadaan Madison dalam hidupnya.

Nico tetap berusaha melindungi Lu dari akibat tindakannya menculik Madison. Ia berusaha agar Lu tidak ditangkap oleh polisi.

Percayakah kalian dengan “unconditionally love” atau “Love oppose Logic”?

“Love is strange force. You can forgive someone because of it or you can angry with someone because of it, that’s love.”

Selamat menonton

Leave a comment